Sabtu, 15 Oktober 2016

Mereka Disebut Keluarga


Ketika diri merasa lelah dengan segala yang ada di sekitar,
Dengan hiruk pikuk dunia yang tak berharga namun tetap saja diperebutkan,
Dengan cinta yang ditepis dan diabaikan,
Maka kembalilah pada keluargamu.

Mereka adalah seikhlas-ikhlas manusia yang ada di muka bumi ini.
Yang takkan menceritakan kejelekan dan kekuranganmu pada siapapun,
Yang takkan mengabaikan cinta yang kau berikan,
Yang selalu menantimu dan bersyukur sesedikit apapun cinta yang kau berikan pada mereka.
Mereka adalah orang yang akan menerimamu apa adanya,
Apapun yang kau punyai,
Apapun yang akan kau berikan pada mereka,
Mereka akan mensyukurinya.

Mereka adalah orang yang mencintaimu dengan ikhlas.
Dekaplah mereka dan jangan pernah mengabaikannya.
Mereka lah yang kelak berharga bagimu, Bagi dunia dan akhiratmu.
Keluarga.
^_^

Kamis, 13 Oktober 2016

Dia Mencintaimu, Ukhtii...


Cintailah makhluk sewajarnya saja,
jangan pernah cintamu pada selain Allah melebihi cintamu pada apapun, karena itu akan sangat menyakitkan.

Ingat makhluk adalah penyakit, dan ingat Allah adalah obat, sungguh benar kalimat itu.
Serahkan hatimu hanya padaNya. Kecintaanmu kepada yang selainNya, tidak akan membawa manfaat apapun untukmu dan untuk yang kau cintai itu, tanpa izin dariNya.
Berdoalah padaNya perihal yang kau cintai itu.

Kegundahan hati sedalam apapun akan serta merta lenyap jika teringat akanNya.
Jangankan memikirkanNya, menyebut namaNya pun sudah cukup menenangkan hati, apatah lagi berkhalwat denganNya di 1/3 tengah malam .

Ukhtiku Fillah, ketahuilah Allah itu pencemburu.
Dia yang menciptakanmu, memberikan segalanya untukmu, namun di hatimu ada yang lain.

Ketahuilah, kegalauan yang melandamu saat ini adalah wujud sayangNya padamu.
Dia ingin tak ada yang lain di hatimu,
Dia ingin kamu kembali padaNya, akankah dirimu cukup peka dengan panggilan ini?
Dia menyayangimu, Ukhtii.
Melebihi sayangnya seorang ibu kepada anaknya.

Kembalilah, Ukhtii.
Kembali menjadikan Dia satu-satunya di hatimu,
Menjadikan Dia yang kau ingat terakhir kali sebelum lelapmu,
dan menjadikan Dia yang kau ingat pertama kali ketika terjaga dari tidurmu.
Bukan ponsel, bukan pekerjaan, pun bukan makhlukNya yang lain. Kembalilah, Ukhtii. Dia mencintaimu.